WISATA PERMANDIAN KALIMANTAN UTARA
Lokasi ini pantas
disebut wisata alam air sungai. Bebatuan yang menghiasi di sungai ini
memberikan lantunan gemericik air, seakan kita mendengarkan paduan suara alam,
yang menghibur meramaikan suasana hari liburan.
Belum lagi disekeliling sungai terdapat hutan-hutan yang masih rindang ditumbuhi pepohonan yang hijau. Kita yang berada disini seakan ada di kepingan surga yang terlepas dari surganya firdaus. Tempatnya indah menawan, cocok untuk melepas kepenatan hidup, mencari kesehatan tubuh karena masih tersedia banyak udara oksigen yang bersih.
Seperti halnya, Anita
Djiu, warga Jelarai Tanjung Selor, mencoba menikmati air sungai yang berwujud
jernih. Wanita berkulit putih ini selalu menyempatkan diri duduk di bebatuan
sungai yang dialiri air deras.
Sesekali dirinya
mencemplungkan diri di sungai, berenang berendam di kedalaman air sekitar 10
meter. “Airnya masih bersih. Bagus untuk membersihkan badan,” ujarnya
kepada Tribun yang juga mengaku sudah tidak terhitung lagi
jumlahnya menyambangi sungai ini.
Sepertinya, ke depan,
alam sungai ini akan menjadi wisata komersil yang akan menjadi favorit wisata
alam di Kalimantan Utara. Terlihat sudah dibangun gapura pintu masuk yang
disertai loket tiket, serta sedang ada penggarapan sebuah restoran berkelas
tepat di pinggiran tebing sungai.
Bagi masyarakat tentu
tidak dipersoalkan bila masuk ke area ini dikenai tarif, asalkan mesti
sebanding dengan sarana-prasarana wisata. Jangan sampai tarif sudah
dikenakan namun pengunjung tidak didukung penuh fasilitas publik, seperti di
antaranya kamar mandi umum, tempat sampah, meja bangku taman dan infrastruktur
jalan yang layak untuk dilewati.
“Saat dari perkotaan
Tanjung Selor ke kilometer 16 jalannya bagus. Beraspal mulus. Tapi waktu saya
masuk ke lokasi wisata sungainya, jalan masih berbatu dan berdebut. Sangat
tidak nyaman,” ungkap Amiruddin, seorang pengunjung, yang kini masih berstatus
mahasiswa di Universitas Kaltara.
Tersedia Taman Hutan
Tidak jauh dari
sungai, terdapat perbukitan atau semacam taman hutan yang bisa disinggahi
karena tersedia jalan setapak, dan tempat-tempat duduk yang nyaman, bisa untuk
beristirahat sambil menikmati keseluruhan alam sungai.
Seperti halnya, Novie
Pratiwi, Amel Aya, dan Isma Lovable menikmati alam hutan sungai dengan
mengabadikan diri, melakukan swafoto dengan latar belakang hutan belantara dan
aliran sungai yang tak pernah mengering. “Luangkan waktu kosong untuk liburan
kesini. Tempatnya enak buat untuk bersantai dan berfoto-foto,” ungkap Isma.
Satu hal yang masih
kurang dari tempat ini ialah, belum tersedianya keranjang atau kantung sampah.
Kondisini ini membuat beberapa pengunjung dengan seenaknya meninggalkan
jejak-jejak sampah bekas makanan dan minuman begitu saja. Terlihat beberapa
sampah berserakan, di lokasi hutan.
Sebagai pengunjung
yang berbudiman, sebaiknya saat berkunjung ke sungai ini membawa wadah kantung
plastik untuk tempat menaruh sampah bekas konsumsi kita. Soalnya, di tempat ini
belum tersedia fasilitas tong sampah.
Nantinya bila sudah
meninggalkan tempat ini, tentu saja kita bisa membawa sampah kita untuk dibuang
di tempat yang tepat, di luar area wisata sungai. Ini mesti kita lakukan, demi
menjaga keindahan dan kelestarian alam kita, Kaltara asoy.
Mencapainya Butuh
Kesabaran
Perjalanan wisata alam
ke Sungai Kilometer 16 Jalan Poros Bulungan Berau, Kecamatan Tanjung Selor,
Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara merupakan pengalaman yang tak
akan terlupakan. Supaya bisa mencapai ke lokasi ini, butuh perjuangan dan
kesabaran.
Tempatnya masih alami,
lestari, belum dikomersilkan. Untuk tahun ini, bagi siapa saja yang menyambangi
ke sungai ini mendapat keuntungan ganda, selain gratis juga bisa puas menikmati
kesegaran asli alam yang dimiliki Provinsi Kalimantan Utara ini.